HUT PGRI, Romo Edy Menori, Pr Ingatkan Pemerintah Agar Pendidikan Jangan Dipolitisir

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

HUT PGRI, Romo Edy Menori, Pr Ingatkan Pemerintah Agar Pendidikan Jangan Dipolitisir

Admin
Tuesday, November 26, 2019



(Foto/Komodopos.com).

HUT PGRI, Romo Edy Menori, Pr Ingatkan Pemerintah Agar Pendidikan Jangan Dipolitisir

KOMODOPOS.com- SATARMESE -Ketua Yayasan Sukma Pusat Ruteng, Romo.Edy Menori, Pr mengingatkan pemerintah agar tidak menjadikan pendidikan sebagai komoditas politik.

“Tolong, pendidikan di daerah ini jangan dipolitisir” tegas Rm Edy Memori, Pr ketika membawa materi dalam dialog HUT PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional ke-25 di Iteng, kecamatan Satarmese, kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Senin (25/11/2019).

Memperingati  Hari Guru Nasional (HGN) dan Ulang Tahun PGRI ke-74, PGRI Cabang Satarmese menggelar dialog dengan tema umum “Sosok Guru Dalam Harapan dan Realita”.
Kegiatan ini diselenggarakan di  SMAK St. Maria, Iteng, kabuoaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (25/11/2019). Diawali dengan upacara benderal di lapangan SMAK St. Maria Iteng.


Ratusan Guru se-kecamatan Satarmese yang terhimpun dalam organisasi PGRI dan para undangan lainnya. Tampak diantara para undangan, Camat Satarmese, Damianus Arjo, Koramil 1112 Satarmese, Kapolsek Iteng, Gabriel Taek  dan para tokoh masyarakat setempat.

Tiga narasumber dalam dialog itu yakni, Rm. Edy Menori, Pr, Dr, Kosmas Takung, Gradus Pape, MM.

Pada sesi dialog, Dr.Geradus Pape,MM menjelaskan, dasar penetapan Hari Guru Nasional (HGN) pertama kali adalah Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Lalu dimantapkan oleh Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. HGN diperingati setiap tanggal 25 November mengacu pada hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia, sebuah organisasi profesi guru terbesar di Indonesia yang lahir pada tanggal 25 November 1945.


Dengan demikian, peringatan Hari Guru Nasional sekaligus merupakan Hari Ulang Tahun PGRI. Pada tahun 2019 ini, PGRI genap berusia 74 tahun. Usia yang cukup matang dan dewasa bagi sebuah organisasi. Dalam perjalanannya, PGRI terus berupaya mewujudkan guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

"Peringatan HGN merupakan momentum penting bagi anggota PGRI yang berprofesi sebagai guru untuk merefleksikan kembali bahwa peran guru itu bukan saja melakukan transfer ilmu pengetahuan.   Kita mesti mampu menjadi orang yang diteladani oleh peserta didik", imbuh Geradus Pape, MM.

Ketua PGRI Cabang Satarmese, Yustina Heni Julita mengatakan,
kegiatan ini dilaksanakan atas hasil musyawarah bersama yang dibahas dalam rapat anggota PGRI Cabang Satarmese pekan lalu.  Kegiatan ini, ungkap Yustina, merupakan bagian dari evaluasi diri PGRI. Yustina berharap agar semua angota PGRI bisa ambil bagian dalam dialog.


Kegiatan ini, ungkap Yustina, merupakan bagian dari evaluasi diri PGRI. Dengan kegiatan seperti ini, kita bisa berdiskusi tentang dunia pendidikan, kiranya nanti mampu diimplementasikan lewat pengabdian kita sebagai guru demi mewujudkan Guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat.

“Saya berharap semua angota PGRI bisa mengikuti kegiatan ini karena kegiatan ini merupakan kegiatan penting sekaligus evaluasi diri kita sebagai guru agar bisa diterapkan di sekolah kita masing-masing demi terwujudnya Guru yang profesional,sejahtera dan martabat", terang Yustina ketika dikonfirmasi Komodopos.com, Senin (25/11/2019).

Kordinator Pendidikan kecamatan Satarmese, Fransiskus Jebau
menambahkan dalam momentum ini dirinya berharap agar semua guru yang hadir bisa menaruh harapan yang positif.


"Tugas kita sebagai guru memang sulit, tapi tolong jangan jadikan sebuah beban. Jadikanlah tugas Guru sebagai tugas pangilan mulia buat kita", ujar Fransiskus. *(Djoe)

Editor : Robert Perkasa