![]() |
(Foto/komodopos.com). |
Tabrak Kerbau, Sopir dan Penumpang Selamat, Mobil Rusak Parah
KOMODOPOS.com-SANO NGGOANG- Mobil travel bernomor plat EB 1194 EC menabrak seekor kerbau betina di ruas jalan Trans Flores, tepatnya di kawasan Indrong, desa Golo Leleng, Kecamatan Sano Nggoang, kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (3/11) malam sekira pukul 19.30 Wita. Mobil travel yang membawa 3 penumpang dewasa dan seorang balita ini melaju dari arah Ruteng, Manggarai menuju Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Satu dari 4 penumpang dalam mobil naas itu adalah wartawan KOMODOPOS, Robert Perkasa. Ia bersama istri dan anak bungsunya yang masih balita baru pulang dari kecamatan Satarmese mengikuti acara kenduri bapak mertuanya di Pocoleok, Satarmese, Manggarai.
Ketika memasuki kawasan tersebut, seekor kerbau tiba-tiba menerobos masuk ke badan jalan. Beruntung sopir dalam konsentrasi tinggi serentak mengrem laju mobilnya. Tabrakan pun tak terhindarkan. Bagian depan mobil menabrak bodi bagian samping kerbau hingga terseret di atas badan jalan sejauh beberapa meter.
Tidak ada korban jiwa dalam naas tersebut. 4 penumpang dan 2 sopir selamat dari kecelakaan. Kecuali itu, mobil travel rusak oarah. Bodi mobil bagian depan hancur dan sebagaian ya penyok. Radiator mobil pecah. Sementara itu seekor kerbau masih hidup namun tak bisa bangun.
Kepala Desa Golo Leleng, Monaldus Mansuandi ketika dikonfirmasi Komodopos.com di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menjelaskan, pemerintah desa Golo Leleng telah membuat Peraturan Desa pada 2016 lalu tentang penertiban hewan ternak. Perdes tersebut sangat jelas mengatur soal sanksi kepada siapa saja yang melanggar.
"Pemilik hewan ternak yang berkeliaran dan menyebabkan kecelakaan pengguna jalan umum Trans Flores harus menanggung ganti rugi kerusakan kendaraan akibat kecelakaan yang disebabkan hewan ternak yang berkeliaran. Namun masih banyak pemilik ternak yang tidak mematuhi aturan tersebut", terang Kades Monal.
Terhadap kecelakaan yang baru saja terjadi di wilayah desanya, Kades Monal menegaskan akan menerapkan aturan yang telah dibuat. Mulai malam ini hingga besok, ia berjanji melakukan identifikasi siapa pemilik kerbau yang menyebabkan tabrakan tersebut. Karena itu, ia menyarankan sopir mobil apes iri agar kerbau segera diamankan. Besok kasus ini segera dilaporkan ke kantor desa Golo Leleng untuk mencari solusi penyelesaiannya.
Ia juga mengakui kerap kali terjadi kejadian serupa di kawasan tersebut. Kecelakaan tabrakan mobil dengan hewan ternak yang sering terjadi di wilayah itu, kata Kades Monaldus disebabkan karena banyak pemilik ternak kerbau dan sapi yang melepas-bebaskan ternaknya di kawasan itu.
"Kecelakaan seperti ini terjadi berulang-ulang di kawasan ini. Penyebabnya juga karena hewan ternak kerbau dan sapi yang berkeliaran", ujar Kades Monal.
Kades Monal melanjutkan, kerbau dan sapi yang berkeliaran itu bukan hanya milik warga desa Goo Leleng. Banyak pula kerbau dan sapi milik warga dari kecamatan Mbeliling, kecamatan Lembor dan kecamatan Welak yang berkeliaran di kawasan tersebut.
Kades Monal membantah tudingan para pihak bahwa seolah-olah Pemerintah Desa Golo Leleng apatis dengan fenomena lakalantas yang disebabkan oleh hewan ternak liar di kawasan itu.
"Pemdes Golo Leleng sangat konsen dengan penertiban hewan ternak di wilayah ini. Perdes tentang penertiban hewan ternak sudah dibuat sejak tahun 2018 lalu. Hanya saja kesadaran warga terkait beternak yang baik, itu yang masih minim. Masih banyak warga yang tudak mematuhi aturan yang sudah dibuat.
"Selama ini banyak media menulis bahwa kami sebagai pemerintah desa tidak konsen menangani maslah ini. Jadi tolong media tulis, kami sangat konsen. Hal ini kami lakukan untuk me dulung keberadaan Manggarat Barat sebagai kabuoaten pariwisata. Apalagi Manggarai Barat menjadi salah satu destinasi suoer peioritas", tandas Kades Monal. *(bet)
Editor : Silvester De Gea