Swisscontact Lakukan Survei Potensi Wisata di Desa Wae Lolos
KOMODOPOS.com-SANO NGGOANG-Swiss Contact Flores melakukan assesment terkait potensi-potensi yang ada di desa Wae Lolos, kecamatan Sano Nggoang, kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Potensi-potensi yang ada di desa Wae Lolos, antara lain air terjun Cunca Lolos, air panas di dusun Ndengo, beberapa kerajinan tangan masyarakat seperti pembuatan temulawak dan tenun serta beberapa spot wisata dan atraksi budaya lainnya. Jika potensi-potensi tersebut dikemas dengan baik, para wisatawan akan tertarik. Hasil assesment tersebut akan dikirim ke kantor pusat program SUSTOUR di Bali dan akan menunggu feedback dari kantor pusat Swis Contact di Bali.
Tiga pegiat Swiss Contact, Irwanto Mahmud, Joshua Jacometti, Yulio Mario Parera menyambangi desa Wae Lolos, Selasa (15/10). Kedatangan mereka diterima oleh Kepala Desa Wae Lolos, Gervinus Toni dan seluruh aparat desa. Usai melakukan pendataan potensi yang ada di desa tersebut, mereka juga meninjau langsung beberapa spot wisata yang ada di jalur lingkar kampung Langgo.
"Tujuan kedatangan kami melakukan assesment terkait potensi-potensi yang ada di desa Wae Lolos, antara lain air terjun cunca lolos, air panas di dusun Ndengo, beberapa kerajinan tangan masyarakat seperti pembuatan temulawak dan tenun serta beberapa atraksi budaya. Jika dikemas dengan baik wisatawan-wisatawan akan tertarik dengan Potensi-potensi yang ada. Kami akan melaporkan hasil assesment kami ke kantor pusat program SUSTOUR di Bali dan akan menunggu feedback dari kantor pusat kami di Bali. Kami berharap pemerintah desa bersama kelompok wisata yang ada di masyarakat desa bisa terus mengembangkan potensi-potensi yang ada", pinta Joshua dkk.
Kepala Desa Wae Lolos, Gervinus Toni menyampaikan apresiasinya atas kedatangan Swiss Contact ke desanya. Ia berharap assesment terkait potensi-potensi yang ada di desa Wae Lolos mulus hingga Swiss Contact di Bali. Dengan demikian akan membawa manfaat ekonomis bagi masyarakat Wae Lolos. Karena itu ia meminta warganya agar menjaga keaslian alam lingkar luar Langgo dan stop menjual tanah
"PemDes berharap agar tanah yang ada di area ini tidak usah dijual jual, kecuali dikontrak-pakai", ujarnya.
Berita Komodopos.com sebelumnya Geberakan jitu tahun pertama kepemimpinan Kepala Desa Wae Lolos, Gervinus Toni setelah dilantik pada 20 Desember 2018 diawali dengan membangun infrastruktur pedesaan. Dana Desa tahun 2019 sebesar Rp160.226.428 digelontorkan untuk membiayai penggusuran jalan lingkar luar kampung Langgo sepanjang 950 meter. Kini jalan baru tersebut telah rampung digusur hanya dalam waktu 14 hari kerja.
Jalan Lingkar Luar kampung Langgo, dusun Langgo, desa Wae Lolos, kecamatan Sano Nggong, kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dijadikan sebagai jalur wisata alam yang efektif menuju beberapa spot destinasi wisata alam yang berada di desa Wae Lolos. Potensi wisata alam, wisata rohani dan wisata budaya lengkap dimiliki desa Wae Lolos. Di antaranya, destinasi wisata air terjun Cunca Meleng, Cunca Plias, Cunca Ri'i, Watu Bone Nggong. Destinasi wisata budaya dan rohani puncak Toto Ninu, Gua Liang Mboha di dusun Rangat. Air terjun Cunca Lolos, Cengkong, di Dusun Tembel dan bentangan persawahan sawah di dusun Ndengo sekaligus pintu masuk menuju lokasi air terjun Cunca Rami.
Gereja dan Masjid di Langgo dan di Rangat. Semua potensi tersebut berada dalam satu bentangan alam desa Wae Lolos yang ditopang dengan kawasan hutan lindung tidak jauh dari bentangan kawasan Puarlolo, habitat burung endemik Flores.
Ruas jalan lingkar luar kampung Langgo ini juga dirintis untuk membuat para wisatawan bertahan lebih lama ketika mengunjungi wilayah ini. Topografi kampung Langgo di ketinggian. Dari sini para wisatawan dapat menikmati panorama alam sejauh mata memandang. Potensi kawasan ini dapat memanjakan para wisatawan yang mengunjungi wilayah tersebut. Ke depan, kawasan ini ditata menjadi rest area, lokasi kuliner, home stay milik warga pedesaan yang tentu saja dapat mendatangkan berkah.
Selama ini, tiap hari turis lalu lalang di desa Wae Lolos. Tetapi tidak mendatangkan apa-apa buat warga. Para wisatawan datang dari Labuan Bajo langsung ke Cunca Ramai atau Danau Sano Nggoang.
Kepala Desa Wae Lolos, Gervinus Toni memaparkan hal itu ketika diwawancarai Komodopos.com di lokasi penggusuran jalan baru tersebut.
"Jalan lingkar luar kampung Langgo ini juga merupakan akses yang sangat efektif menuju lokasi produksi pertanian, terutama tanaman holtikultura sayur-sayuran yang digalakkan oleh para petani di dusun tersebut", terang Kades Gervinus.
Gervinus menambahkan, Desa Wae Lolos merupakan pintu gerbang menuju taman eden destinasi ekowisata primadona yang berada di kecamatan Sano Nggong. Jalan lingkar luar ini merupakan jalan alternatif menghubungkan destinasi wisata tersebut.
Air Terjun Cunca Lolos
Destinasi wisata ini nyaris terlupakan. Mungkin karena letaknya yang tersembunyi di tengah hutan? Mungkin juga karena akses jalan ke sana belum ada atau setidaknya belum memadai? Mungkin pula karena kurang promosi sehingga kalah tenar? Atau mungkin karena jauh dari ibukota Labuan Bajo?
Ah, tidak juga. Cunca Lolos terletak di tengah hutan di wilayah administrasi Desa Wae Lolos, kecamatan Sano Nggoang, kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. 31 KM dari Labuan Bajo, ibukota kabupaten Manggarai Barat.
Sama persis tatkala Anda Tour ke lokasi Air terjun Cunca Rami. Butuh waktu 60 menit dari Labuan Bajo hingga tiba di Simpang Langgo Jalan Trans Flores.
Bedanya, dari Simpang Langgo hingga tiba di lokasi Air terjun Cunca Lolos, Anda hanya menempuh jarak sekitar 3 Km atau membutuhkan waktu cuma 10 menit sudah tiba di lokasi air terjun Cunca Lolos. Dapat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Sedangkan kalau Anda ke lokasi Air terjun Cunca Rami, jarak dan waktu tempuh lebih jauh. Energi dan biaya pun makin banyak terbuang. Lelahnya gede.
Berada di kawasan air terjun ini, Anda seperti sedang berada di dunia mimpi.
Betapa tidak. Terletak di tengah hutan. Sunyi namun asyik. Hawa sejuk. Alam sekitarnya tenang. Jauh dari bising keramaian. Bebas polusi.
Air terjun Cunca Lolos dilingkungi pepohonan tinggi nan rimbun-rindang. Gemercik air membuncah menyapa kedatatangan Anda. Kicauan Elang Flores dan beragam jenis siulan burung menyambut kunjungan Anda di tempat ini.
Air terjun Cunca Lolos setinggi 80 meter. Lebih tinggi dari Cunca Rami 40 meter. Sama-sama memiliki kolam renang yang menakjubkan.
Terletak di tengah hutan, topografi alam sekitarnya sangat cocok buat Anda yang hobby trackking, sweeming dan climbing. Ada sejumlah spot yang bisa Anda nikmati sekali Tour wisata.
Pasalnya, selain Cunca Lolos, masih ada beberapa spot air terjun yang tidak kalah menarik berada di satu kawasan. Antara lain air terjun Cunca Meleng, Cunca Ri'i, Cunca Wae Meti, Cunca Pelias dan Liang (gua) Lawar, bukit Toto Ninu, sebuah kawasan wisata rohani dan budaya sebelum Anda memasuki Rangat village, Wua Lot, Liang Mboha, Beo Jing dan perkampungan adat Rangat.
Spot-spot ini dapat Anda jangkau dalam satu paket Tour Wisata Alam yang paling asyik menikmati bentangan alam nan hijau memesona. Cocok buat Anda untuk berweek end di tempat ini. Menghabiskan liburan akhir pekan Anda bersama orang-orang kesayangan.
Kendati demikian, kawasan ekowisata yang terletak pada bentangan pegunungan Mbeliling dan kawasan Puarlolo ini kalah tenar bisa jadi karena kurang promosi atau akses transportasi menuju kawasan eksotik ini belum memadai.
Itu sebabnya pemerintah Desa Wae Lolos di era baru kepemimpinan Gervinus Toni, geliat ekowisata kini mulai nampak. Memegang prinsip "tidak ada kata terlambat" untuk memulai ketimbang tidak sama sekali.
Tahun 2019 ini, Pemerintah Desa Wae Lolos menggelontorkan anggaran sebesar Rp 222.945.317 bersumber dari Dana Desa untuk membangun jalan setapak rabat beton menuju Air Terjun Cunca Lolos yang kini sedang dikerjakan.
Tidak hanya itu. Kades Gervinus Toni menggelar 4 kali kegiatan gotong royong bersama perangkat dan warga Desa Wae Lolos di lokasi Cunca Lolos. Kegiatan gotong royong ini mendapat sambutan positif pemerintah kecamatan Sano Nggoang. Buktinya, Camat Sano Nggoang, Siprianus Silfris ikut langsung dalam kegiatan gotong royong di lokasi itu. Menggali jalan setapak dan menata lebih apik area kolam renang. Cunca Lolos waterfall, Behind of Komodo. *(Robert Perkasa, Wartawan Komodo Pos)
Editor: Bintang